5 Kecelakaan Nuklir Paling Mencekam dalam Sejarah – Enter Dairysia

5 Kecelakaan Nuklir Paling Mencekam dalam Sejarah – Enter Dairysia

Yang paling mengkhawatirkan dari kecelakaan nuklir adalah efeknya bisa bertahan selama puluhan tahun dan biaya pemulihan yang tidak sedikit

Dalam 100 tahun terakhir, ada sekitar 812 reaktor nuklir yang tersebar di seluruh dunia. Angka ini menunjukkan seberapa jauh teknologi pembangkit listrik tenaga nuklir telah berkembang sejak pertama kali muncul di tahun 1950-an. Sejarah mencatat beberapa kecelakaan nuklir paling mencekam, yang mengubah lanskap dan kehidupan manusia selamanya.

Kejadian kecelakaan nuklir yang terangkat ke permukaan sebenarnya relatif sedikit. Ini semua berkat penerapan aturan yang ketat dalam proses pembangunan reaktor. Namun, kamu harus tahu, begitu radiasi nuklir terjadi, dampaknya terhadap kesehatan, ekonomi, bahkan nyawa manusia bisa sangat serius.

Nah, untuk lebih memahami betapa seriusnya masalah ini, berikut adalah lima kasus kecelakaan nuklir yang bikin merinding dan memperkuat stigma bahwa nuklir itu berbahaya. Yuk, kita simak!

5 Kasus Kecelakaan Nuklir Paling Mencekam

1. Kecelakaan Nuklir Kyshtym

5 Kecelakaan Nuklir Paling Mencekam dalam Sejarah – Enter Dairysia
Image: Alexander Kondratyuk

Pada 29 September 1957, insiden mengerikan terjadi di Mayak, Rusia, yang merupakan fasilitas produksi plutonium untuk senjata nuklir Uni Soviet.

Kegagalan sistem pendingin pada tangki limbah radioaktif menyebabkan ledakan setara 70 ton TNT, yang melepaskan zat radioaktif ke atmosfer dan mempengaruhi area seluas lebih dari 20.000 mil persegi, serta sekitar 270.000 orang. Pemerintah Soviet baru melakukan evakuasi beberapa minggu kemudian, dengan sekitar 10.000 orang telah terevakuasi dalam dua tahun.

Diperkirakan, sekitar 8.000 orang meninggal akibat dampak jangka panjang radiasi. Insiden Kyshtym tetap menjadi rahasia negara selama beberapa dekade.

2. Kecelakaan Nuklir Windscale

Kecelakaan Nuklir Windscale
Image: jurnalasia.com

Kecelakaan nuklir di Windscale, Inggris, pada 8 Oktober 1957, merupakan salah satu insiden nuklir paling serius di Britania Raya. Terletak di Cumberland (sekarang Sellafield), kecelakaan ini terjadi di Reaktor Unit 1 saat pemanasan rutin, di mana masalah pada sistem pendingin menyebabkan suhu meningkat drastis.

Akibatnya, penyimpan uranium meledak dan memicu kebakaran selama 16 jam, melepaskan sekitar 10 ton bahan radioaktif ke lingkungan, termasuk iodine-131 yang berisiko tinggi menyebabkan kanker.

Radiasi menyebar hingga Eropa, dengan laporan sekitar 240 kasus kanker di antara penduduk sekitar. Untuk melindungi kesehatan publik, pemerintah Inggris melarang penjualan susu dari daerah terkontaminasi selama sebulan. Reaktor Windscale ditutup hingga akhir 1980-an, dan pembersihan sisa-sisa radioaktif baru selesai pada tahun 2015.

3. Tragedi Three Mile Island di AS

Tragedi Three Mile Island di AS
Image: Wikipedia

Pada 28 Maret 1979, insiden nuklir terburuk di AS terjadi di Three Mile Island, Pennsylvania. Kecelakaan ini melibatkan Reaktor Unit 2, akibat kombinasi kesalahan manusia dan kegagalan sistem. Masalah bermula dari sistem pendingin reaktor yang tidak berfungsi, menyebabkan suhu dan tekanan meningkat.

Operator keliru menutup katup yang seharusnya terbuka, yang mengakibatkan overheating. Meskipun sebagian besar radiasi terperangkap, sebagian kecil berhasil keluar dan mempengaruhi sekitar 43.000 orang, memicu kepanikan dan pengungsian.

Insiden ini juga mendorong perubahan dalam regulasi keselamatan nuklir, dengan NRC memperketat standar dan pelatihan operator reaktor.

4.  Kecelakaan Nuklir Chernobyl 

Kecelakaan Nuklir Chernobyl 
Image: kompas.com

Pada 26 April 1986, terjadi bencana Chernobyl, kecelakaan nuklir paling mematikan di dunia, dekat kota Pripyat, Ukraina. Ledakan Reaktor No. 4 mengakibatkan penyebaran kontaminasi radioaktif ke seluruh Eropa, dengan ribuan korban jiwa dan masalah kesehatan berkepanjangan.

Sekitar 49.000 penduduk Pripyat terevakuasi dalam 36 jam, sementara 335.000 orang lainnya harus relokasi dari area terkontaminasi. Dalam radius 30 kilometer, lokasi menjadi zona tertutup.

Kini, Pripyat terlihat sepi, dengan banyak yang terpapar kanker akibat radiasi, termasuk lebih dari 6.000 kasus kanker tiroid pada anak-anak. Upaya pembersihan melibatkan ratusan ribu pekerja, dan pembangunan sarcophagus untuk menutupi reaktor selesai pada November 1986. Bencana ini mengubah kebijakan nuklir global, meningkatkan standar keselamatan dan transparansi.

5. Tragedi Fukushima Daiichi di Jepang

Tragedi Fukushima Daiichi di Jepang
Image: Wikipedia

Pada 11 Maret 2011, Jepang mengalami gempa bumi berkekuatan 9,0 dan tsunami setinggi 40 meter yang merusak PLTN Fukushima Daiichi. Gempa tersebut merusak sistem pendingin reaktor, menyebabkan pelelehan bahan bakar dan ledakan hidrogen di Unit 1, 2, dan 3. Akibatnya, radiasi terlepas ke udara dan laut, memaksa sekitar 160.000 orang dievakuasi.

Proses pembersihan radioaktif berlangsung lama, sementara ketiga reaktor tetap ditutup dan rencana decommissioning diperkirakan membutuhkan beberapa dekade. Insiden ini juga mendorong perubahan kebijakan energi nuklir Jepang, dengan banyak reaktor ditutup untuk pemeriksaan keselamatan.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*